http://googleweblight.com/?lite_url=http://gepaxsenx.blogspot.com/2012/08/makalah-kepala-silinder.html&ei=pwRFxhvF&lc=en-ID&s=1&m=9&host=www.google.co.id&ts=1460722391&sig=APY536zqy2MObM-QTr4RSvMrIu0qxQ5PeA
http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.kitapunya.net/2015/02/komponen-kepala-silinder-dan-fungsinya.html&ei=pwRFxhvF&lc=en-ID&s=1&m=9&host=www.google.co.id&ts=1460722391&sig=APY536xJ9xANH8u1Fz7uarfdZjhxWoouVg
Membongkar kepala silinder
KOMPONEN CYLINDER HEAD DAN PENYETELAN CHAIN CAM
A.TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN
Diberikan lembaran informasi ini dan bahan sumber, pada akhir kegiatan belajar siswa dapat :
1.Menentukan komponen Kepala Silinder Dan Kelengkapannya
2.Menentukan Blok Silinder, Piston Dan Kelengkapannya
B.MATERI PEMBELAJARAN (TEORI)
BAGIAN ATAS MESIN KEPALA SILINDER DAN KELENGKAPANNYA
A.KEPALA SILINDER
Fungsi kepala silinder adalah :
Sebagai tempat ruang bakar
Sebagai penutup silinder dan tempat dudukan dari komponen-komponen kepala silinder
B.KLEP
Fungsi :
Pintu keluar – masuk gas
Seal/perapat dengan dudukan klep, untuk ini klep terbuat dari baja spesial (nickel-chrome)
Jenis-Jenis Klep :
1.Klep Pemasukan
Klep pemasukan menerima panas pembakaran, dan didinginkan oleh campuran gas yang rnengalir masuk keruang bakar. sehingga klep mengalami pemuaian yang tidak merata, yang akan berakibat dapat mengurangi efektifitas kerapatan pada dudukan klep. Untuk meningkatkan efisiensi pemasukan, biasanya lubang pemasukan dibuat sebesar mungkin.
2.Klep Pembuangan
Klep pembuangan menerima tekanan panas jauh lebih tinggi, hal ini tentunya akan mengurangi efektifitas kerapatan, dan pada bagian dudukan klep mudah terjadi keausan. Untuk menghindari hal ini, maka kelonggaran klep (valve clearence) klep buang dibuat lebih lebar.
C.PER KLEP (PEGAS KLEP)
Fungsi :
1.Menekan klep agar dapat menutup dengan sempurna.
2.Untuk mengembalikan posisi kelep pada posisi semula setelah tertekan/membuka
D.PENUNTUN KLEP / VALVE GUIDES DAN STEM SEALS AS
Untuk menjaga agar oli tidak berlebihan mengalir, pada bagian ujung penuntun klep terpasang "valve steam seal" (seal klep).
E.RANGKAIAN GERAK KLEP / VALVE TRAIN
1.Camshafts, Cam Sprockets, Rantai/Chains Rocker Arms
Rangkaian gerak klep/valve train, dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah klep, dan posisi camshaft dalam mesin sepeda motor. Over Head Valve (O.H.V), Single Over Head Camshaft (S.O.H.C) dan Double Over Head Camshaft (D.O.H.C) semua digerakkan oleh rantai penggerak. ada juga beberapa model yang digerakkan oleh gear. Sistim penggerak ini terdiri dari cam shaft, cam sprocket, cam chain, rocker arm, dan chain tensioner.
Camshafts, Cam Sprockets, Rantai/Chains
2.Setelan Rantai / Chain Tensioner
Setelan rantai/chain tensioner berfungsi menjaga kekencangan rantai timing. Jika kekencangan rantai berubah-ubah (kendor-kencang), akan berpengaruh pada putaran mesin, valve timing (saat buka-tutup klep) dan saat pengapian juga akan berubah, dan akan timbul suara berisik (noise) untuk itu, chain tension sangat penting berfungsi menjaga kekencangan rantai dengan tepat
Jenis – Jenis Setelan Rantai :
1.Setelan Manual
2.Setelan Otomatis
3.Setelan Semi Otomatis
1)Tipe setelan manual/ Manual adjustment
Tipe penyetelan manual, memerlukan penyetelan kekencangan secara berkala. cara penyetelannya dengan cara menekan batang penekan jika setelan kurang tepat, akan mempengaruhi putaran mesin. Jika terlalu kencang, putaran mesin akan menjadi berat, jika terlalu kendor, akan timbul suara berisik
2) Setelan otomatis/Automatic adjustment
A.Pegas Volut
Jika chain guide (karet) melengkung, karet akan menekan rantai, sehingga rantai mengalami penegangan. Selanjutnya chain guide akan menjaga kekencangan rantai. Jika rantai mengalami kekendoran, secara otomatis batang penekan akan menekan chain guide. Selanjutnya batang penekan yang berbentuk rachet bergerak searah dan tidak akan kembali dan tidak perlu penyetelan.
Penyetel Pegas Volut
B.Hidrolis
Pada saat rantai timing menegang, roda penegang terangkat ke atas, tuas penegang akan mendorong batang penekan ke bawah. Oli yang ada dalam batang penekan akan naik ke atas melalui check valve, dengan demikian batang penekan akan turun secara perlahan. Pada saat rantai timing mengendor, pegas pengembali akan mendorong batang penekan ke atas, oli dalam batang penekan akan turun ke bawah melalui check valve, aliran oli ini akan memperlambat reaksi pegas, sehingga roda penegang akan bergerak turun secara perlahan. Tekanan (kerja) oli ini membuat rantai timing tidak memerlukan penyetelan lagi
PENYETELAN :
1.Tipe Manual :
•Longgarkan mur pengikat, maka "Penegang Rantai" akan bekerja secara otomatis untuk mendapatkan ketegangan rantai yang sempurna.
•Apabila melalui cara diatas ternyata tegangan rantai belum sempurna, maka lakukan penyetalan dengan menggunakan sebuah jari jari roda sebagai alat bantu.
2.Tipe Pegas Volut (Otomatis/Semi-Otomatis)
Cara Penyetelan :
a.Dengan menekan batang penekan pada tensioner, putar baut penekan bagian dalam dengan obeng kecil, kerah kanan hingga terkunci (1)
CATATAN :
Pastikan batang penekan tensioner, dalam posis terkunci (tidak menekan)
b.Pasang gasket dan timing chain tensioner (2) pada cylinder.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Semoga bermanfaat😊